Ya, lama atau sebentar sangat relatif.
Kadang suatu kebodohan atau dosa akan tersimpan rapi dalam waktu
yang lama, sampai akhirnya dalam waktu yang tak terduga akan muncul 2
pilihan.
Tersingkap nyata dengan brutal, atau justru menguap begitu saja.
Kita tidak akan pernah tahu pilihan yang mana yang akan diambil, sampai akhirnya terlewat begitu saja.
Kita hanya bisa menyaksikan, saat takdir merenggut paksa pilihan kita dan menjadikan kita satu-satunya saksi mata di dalamnya.
Tanpa ada yang perlu repot-repot meminta persetujuan.
Yang coba saya sampaikan, kita tidak sepenuhnya memiliki kendali
dari pilihan-pilihan yang sudah dihantarkan dengan manis sampai di depan
muka.
Baiklah, pilihan tersebut terpapar, tapi tidak dengan suka rela mau dipilih dan dijalankan.
Berbahagialah, saat masih punya keistimewaan untuk memiliki pilihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
gimana ?? gimana ?? gimana ?